January 5, 2014

KECOA kini

Kecoa yang sekarang sudah bukan kecoa yang dulu lagi….

kecoa kini lebih berani, kalau dulu ia hanya berani nyolong makanan di lemari, sekarang ia mulai berani meminta langsung, tak lagi harus sembunyi-sembunyi.

Kecoa kini juga makin agresif, kalau dulu ia sudah puas makan sampah kini dia ingin madu. ia lebih berani tampil, melihat ada kesempatan sedikit langsung maju tanpa ragu.

Kecoa kini tak mau kalah dengan semut, yang dimana ada gula langsung diemut. apapun yang semut punya pasti direbut. Tak hanya semut, babi, ular, anjing, kaljengking, buaya, serigala bahkan rubah semuanya merengut. Tanpa bisa menuntut.

Kecoa kini juga jago berakting, berkat latihan atau entah sudah turunan dari kakek buyutnya. Yang jelas kecoa sangat lihai, tak hanya teman, bahkan saudarapun jadi korbannya. Sabet kanan-kiri pantang menyerah. ia juga lihai bersilat lidah, si ular saja kalah. 

Kecoa kini tidak hanya memiliki satu kepala, kadang ada dua, tiga, bahkan lima. Badannya kini sangat licin, meliuk-liuk kesana kemari. Tangannya juga tak kalah banyak, kalau dulu ia hanya punya enam sekarang ia punya tiga belas, angka ganjil. salah satunya ada dibagian ekornya, Untuk jaga-jaga jika ada sisa remah roti yang tertinggal. Hebat bukan??

Kecoa kini juga mulai mengoleksi berbagai macam topeng, dari yang berwajah kemayu sampai yang berwajah tukang rombeng. hampir semua topeng ia punya, tak lupa selalu ia kenakan untuk menutupi wajahnya yang penuh belatung.

Kecoa kini juga tak ragu untuk urusan tipu-menipu, untuk sekedar dapat simpati dari yang masih lugu. Ia juga gencar melancarkan aksi langsung todong,kapanpun dan dimanapun, tak kenal waktu. Suaranya memikat para mangsanya, mengalahkan suara serigala yang sedang melolong.

Kecoa kini mulai bosan, alih-alih berganti suasana kini ia tak lagi menargetkan binatang darat sebagai sasaran. Ia beralih ke sepasang merpati yang tengah santai hinggap di dahan. 

Kecoa mulai melancarkan aksi, merpati yang naïf tak tau apa yang sebenarnya terjadi. Hanya satu hal yang diketahui si merpati, bahwa sang kecoa tak akan berhenti.

Dan kecoa memang tak akan pernah puas, bagai lintah ia menghisap habis mangsanya hingga mati lemas. Hanya untuk kesenangan dirinya saja, tanpa memperdulikan si korban yang terus memohon agar bisa lepas.

Si merpati pernah mendengar cerita tentang kecoa tanpa pernah bertemu langsung. merpati mulai cemas, suara si kecoa yang terdengar bagai alunan lagu, menghipnotis mata merpati hingga linglung. Merpati tau harus segera berbuat sesuatu, tapi apa? merpati sangat binggung...



RistiaPrasetyo