October 25, 2013

PIG and COW MARRIAGE


"I adore the concept of being in love with one guy and spending the rest of my life with him..."
― Dedicated to my dearest RYP



Untuk Imam dalam hidupku,
Untuk sahabat terbaikku,
Untuk kakak pelindungku,
Untuk pendengar paling setiaku,
Untuk suami terhebatku,
Untuk musuh terbesar sekaligus "partner in crime",
 Thank you for surround me with your love even in my bad time :)


RistiaPrasetyo

Membaca Kehidupan Orang Lain




Dear GOD, I wanna take a minute, 
Not to ask for anything from YOU, 
but simply to say Thank you for all I have.


Entah kenapa tiba tiba ingin menulis tentang apa yang saya rasakan akhir akhir ini. tentang kehidupan orang lain yang telah menginspirasi kehidupan saya. berawal dari beberapa minggu belakangan ini, ada beberapa buku yang menarik minat saya untuk dibaca. buku yang berisikan tentang fakta dan fiksi kehidupan seseorang yang menurut saya menyakitkan sekaligus memberi semangat. membaca buku ini mebuat saya seperti di tampar tepat di muka, betapa selama ini saya mengeluhkan hal hal (sebenarnya sepele) yang terjadi di kehidupan saya, bagaimana tidak bersyukurnya saya terhadap kehidupan yang dianugrahkan terhadap saya, disaat banyak sekali orang yang lain yang masalah kehidupannya jauh lebih kompleks dibanding saya. saya merasa sangat kerdil, jika dibandingkan dengan mereka - perjuangan yang mereka lakukan demi sebuah kehidupan.
Ada saatnya kita merasa bahwa pandangan orang lain terhadap diri kita menjadi lebih penting dari apa yang kita rasakan, apa yang bagus dan baik menurut society, menjadi bagus dan baik pula. dan begitu seterusnya sampai kita bukan menjadi diri kita lagi, kita dipusingkan dengan hal hal "kebiasaan" agar terlihat serasi. jangan salahkan para social climber yang berusaha setengah mati agar "diakui". 
Jungkir-balik, naik-turun dalam kehidupan mungkin adalah hal yang biasa bagi seseorang, disaat seseorang lainnya bertingkah layaknya drama queen. tergantung dari mana sisi pandang kita. setelah membaca berbagai kisah dalam buku ini, mata saya jadi terbuka lebar. mungkin saja salama ini saya merupakan golongan drama queen, yang jelas selama ini yang saya lakukan is pretending to know nothing.
Apalagi yang harus saya keluhkan disaat saya memiliki kehidupan yang begitu menyenangkan. dikelilingi oleh orang orang yang begitu mencintai saya. kenapa saya harus mengkawatirkan penilaian orang lain terhadap diri saya, padahal mereka tidak menjalani kehidupan saya. mengapa saya lebih memusingkan orang yang membenci saya disaat banyak sekali cinta disekeliling saya. memikirkan betapa merananya saya disaat banyak sekali hal baik yang terjadi terhadap diri saya. banyak sekali orang lain yang tidak mendapatkan cinta sebanyak yang saya dapat. lalu kenapa harus mengeluh?
Menjalani kehidupan orang lain lewat apa yang yang mereka tulis membuka hati dan pikiran saya lebar-lebar, betapa kerasnya hidup tidak membuat meraka menyerah. saya merasa picik. saya merasa tidak tau diri dan kurang bersyukur. mungkin ini yang mereka bilang belajarlah dari pengalaman, namun bukan berarti harus dari pengalaman diri sendiri. 


"Life is one big road with lots of signs. So when you riding through the ruts, don't complicate your mind. Free from hate, mischief and jealousy. Don't bury your thoughts, put your vision to reality. Wake Up and Live!" 

― Bob Marley




IF YOU JUDGE PEOPLE,
you have no time to LOVE them!!